Jumat, Juni 6, 2025
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suarasanggabuana
No Result
View All Result
Home Artikel

“Etika” : Ekologi Vs Sosial Ekonomi (Lebak)

Sanggabuana by Sanggabuana
Oktober 7, 2024
in Artikel
0
“Etika” : Ekologi Vs Sosial Ekonomi (Lebak)

“Etika” : Ekologi Vs Sosial Ekonomi (Lebak)

4
SHARES
74
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Telegram

(Foto :Proses menanam padi ladang (Ngaseuk) masyarakat Baduy)

Selayang Pandang

“Bumi (alam) tidak mengenal istilah bencana. Setiap kejadian adalah suatu keharusan, sebagai akibat dari perubahan (dalam arti rusak). Perubahan yang tidak tergolong pada pengetian “rusak” tidak akan mengakibatkan krisis pada bumi (alam).”

Segala gejala yang berlangsung di bumi, semata-mata karena bumi melakukan perimbangan terhadap segala sesuatu yang berlangsung di dalamnya. Perlu dicatat, dalam hal ini bumi tidak melakukan perbaikan. Memang bisa berarti demikian, namun perlu waktu yang sangat lama, puluh hingga ratusan tahun, dengan catatan segala aktivitas penyebab gejala dihentikan sampai bumi kembali pulih.

Jika hari ini suhu mengalami peningkatan, panas, itulah kondisi penyeimbangan bumi dalam keadaan hari ini, atau sebaliknya.

“Etika” dalam hal ini adalah aktivitas/tindakan yang mempertimbangkan keberlangsungan fungsi unit-unit penyusun bumi di dalam bumi (dalam tata semesta).

Lebak Dalam Dilema Etik : Ekologi Vs Sosial Ekonomi

Hal-hal (aktivitas) yang sering dianggap baik, tanpa mempertimbangkan untuk apa (fungsinya) suatu unit itu ada dalam tata semesta, malah menimbulkan masalah baru. Missal, alih fungsi danau pantai di wilayah panggarangan (Talanca Cisiih) menjadi sawah-sawah, memungkinkan meningkatkan pendapatan padi pemilik sawah. Namun, menyebabkan peningkatan ketinggian dan perluasan air pada saat banjir di Kampung Elod dan sekitarnya.

(Gambar Citra Satelit, Danau pantai (Talanca Cisiih) panggarangan : Alih fungsi lahan Talanca – perluasan sawah-sawah)

(Gambar Citra Satelit, Danau pantai (Talanca Cisiih) panggarangan : Alih fungsi lahan Talanca – perluasan sawah-sawah)

Kemudian aktivitas lainnya, di wilayah panggarangan dan Cihara, yaitu pertambangan batubara rakyat menyebabkan bukaan dan penggalian pada unit-unit wilayah penunjang air (airtanah). Meningkatkan pendapatan (cash/uang) penambang (dan rerantainya). Namun, bersamaan dengan itu, warga sekitar mengalami kessulitan air pada saat musim kemarau. Teknologi pengeboran sumur bor, yang dampaknya tidak selalu baik, pada aliran airtanah, membuat masyarakat tenang, untuk sementara waktu. Padahal, pengeboran sumur bor tanpa batasan tertentu menyebabkan penurunan muka airtanah dan memperlemah daya dorong air (hidraulik air) dalam lapisan batuan pembawa air.

(Foto: quarry PT. Cemindo, Perubahan bentang alam perbukitan Pamubulan akibat aktivitas pengerukan)

Kondisi di atas, diperparah oleh adanya perubahan bentang alam sekala besar, yang disebabkan oleh tambang pasir kuarsa, di Cihara, Panggarangan dan bayah. Juga oleh aktivitas pertambangan PT. Cemindo Gemilang. Kondisinya akan makin memburuk, seluruh perbukitan karst pada konsesi tambang PT. Cemindo Gemilang telah dikeruk.

Selain itu, terjadi hal-hal yang tidak normal dari suatu kegiatan yang dianggap normal, missal pada kegiatan normalisasi sungai yang pernah berlangsung di sungai Cimadur Bayah dan Sungai Cipanyaungan Cihara. Kegiatan normalisasi sungai, dilakukan dengan cara pembersihan material endapan sungai pada bantaran sungai, kelokan-kelokan sungai. Orang-orang normal dalam kegiatan tersebut, lupa bahwa, perubahan alur sungai terjadi sejak dari hulu hingga hilir. Bukan di hilir saja, atau di wilayah tengah saja. Akhirnya, kegiatan normalisasi sungai tak kunjung membuat sungai kembali normal.

Karma

Fungsi untit-unit penting dalam bumi (alam) hari ini telah menjadi objek aktivitas “ekonomi”. Berbagai aktivitas tambang, dari yang makro hingga sekala mikro telah berlangsung melakukan pengerukan di wilayah Gunung, Pegunungan karst hingga bukit-bukit pasir. Tidak terkecuali juga pada wilayah pantai. Merubah Bantaran pantai dan bantaran sunagi.

Perubahan bentang alam – bagian dalam yang terjadi pada wilayah Gunung, menghilangkan fungsi sebagai wilayah “tangkapan hujan” dan wilayah serapan airtanah yang paling dominan. Fungsi-fungsi cekungan airtanah diperlemah di wilayah puncak.

Pada wilayah pegunungan (bukit-bukit), memperlemah fungsi wilayah penahan air larian, sehingga air terlalu cepat dan terlalu banyak masuk pada sungai-sungai, membawa material sedimen yang tidak terkontrol.

Pada wilayah muara sungai – pantai, pengerukan dan pembetonan memperlemah wilayah tersebut sebagai wilayah serapan banjir dan tangkapan sedimen. sengingga, material sedimen menumpuk di tempat-tempat baru yang semakin hari terus mengalami penumpukan ke arah hulu. Pembetonan pada wilayah pantai, mengurangi suplai airtanah, menyebabkan muka laut semakin maju ke daratan karena zona transisi mengalami pergeseran (salah satu faktor dari faktor lainnya).

Perubahan bentang alam – bagian dalam yang terjadi pada wilayah Gunung, menghilangkan fungsi sebagai wilayah “tangkapan hujan” dan wilayah serapan airtanah yang paling dominan. Fungsi-fungsi cekungan airtanah diperlemah di wilayah puncak. Pada wilayah pegunungan (bukit-bukit), memperlemah fungsi wilayah penahan air larian, sehingga air terlalu cepat dan terlalu banyak masuk pada sungai-sungai, membawa material sedimen yang tidak terkontrol. Pada wilayah muara sungai – pantai, pengerukan dan pembetonan memperlemah wilayah tersebut sebagai wilayah serapan banjir dan tangkapan sedimen. sengingga, material sedimen menumpuk di tempat-tempat baru yang semakin hari terus mengalami penumpukan ke arah hulu. Pembetonan pada wilayah pantai, mengurangi suplai airtanah, menyebabkan muka laut semakin maju ke daratan karena zona transisi mengalami pergeseran (salah satu faktor dari faktor lainnya).

(Foto Banjir Sungai Ciberang (Lebak) Tahun 2020)

Atas dasar hal di atas, ketika hujan aliran air dipermukaan sulit terkendali, sedangkan suplai airtanah mengalami penurunan. Sehingga, banjir sering terjadi dengan dampak yang sangat luas, menyebabkan kerugian pada asfek sosial. Pada saat kemarau, karena air tanah semakin turun, proses penyerapan air permukaan semakin cepat, begitupun penguapan air karena suhu yang meningkat. Sehingga “Kekeringan” dimana-mana.

(Foto Dampak Banjir Sungai Ciberang (Lebak) tahun 2020)

Hal yang harus dibayar mahal, dari sebuah aktivitas “ekonomi”. Buah (KARMA) dari sebuah kerusakan!

Penutup

Makna positif yang menempel pada suatu istilah, yang dikaitkan terhadap praktek-praktek pengelolaan lingkungan – “ekonomi”. Mesti, diuji terlebih dahulu sisi teknisnya, dengan pertimbangan fungsi unit-unit penyusun bumi (alam) dalam tata semesta. Atau, dengan memerhatikan gejala yang ditimbulkan!

Etika, tidak selalu berbanding lurus dengan nada suatu istilah dalam sebuah program, atau niat baik demi menyelesaikan sebuah masalah (lingkungan – ekonomi) tanpa disebandingkan – memepertimbangkan fungsi unit-unit penyusun bumi dalam tata semesta. Etika, mestinya berangkat dari pertimbangan atas keberlangsungan fungsi unit-unit penyusun bumi dalam tata dan gerak semesta, sebagai titik berangkan sebelum memulai segala sesuatu.

Etika, yang tidak bersesuaian atas fungsi unit-unit penyususn bumi (alam) dalam tata dan gerak semesta, adalah bualan. Hanya akan menghasilkan berbagai karma!

Tags: EkologiEkonomiLebak
Next Post

Mahasiswa Uniba (Kelompok 06) Terangi Kelurahan Sukajaya

Next Post
(Giat pemasangan lampu, untuk penerangan dibeberapa titik jalan utama Kelurahan Sukajaya)

Mahasiswa Uniba (Kelompok 06) Terangi Kelurahan Sukajaya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pangauban Sanggabuana : Ruang Hidup Sanggabuana

“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana

Oktober 11, 2024
Festival Santri Lebak 2024

Festival Santri Lebak Tahun 2024 : Ada “Wali” di Tengah Santri dan TNI

Oktober 15, 2024
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

November 1, 2024
Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Karst Cibarani

Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Perbukitan Karst Cibarani

3
Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

2
Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

2
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

2
Doc. Timkratif saurasanggabuana

Menyingkap Tabir Pinjol: Antara Jerat Konsumtif dan Perlindungan Hukum

Juni 3, 2025
INKONSTITUSIONALITAS BPI DANANTARA DAN DEMOKRATISASI BUMN

Sistem Pemerintahan Indonesia : Antara Idealisme Konstitusi Dan Realitas Politik

Juni 3, 2025
Tim Kreatif Suarasanggabuana

Mewujudkan Negara Hukum yang Demokratis melalui Penerapan Asas-Asas Hukum Tata Negara

Juni 3, 2025
[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025

Recent News

Doc. Timkratif saurasanggabuana

Menyingkap Tabir Pinjol: Antara Jerat Konsumtif dan Perlindungan Hukum

Juni 3, 2025
INKONSTITUSIONALITAS BPI DANANTARA DAN DEMOKRATISASI BUMN

Sistem Pemerintahan Indonesia : Antara Idealisme Konstitusi Dan Realitas Politik

Juni 3, 2025
Tim Kreatif Suarasanggabuana

Mewujudkan Negara Hukum yang Demokratis melalui Penerapan Asas-Asas Hukum Tata Negara

Juni 3, 2025
[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025

Follow Us

Browse by Category

  • Analisis
  • Artikel
  • Cerita
  • News
  • Opini
  • Publikasi
  • Repostase Kampung
  • Riset
  • Tadarus Buku
  • Uncategorized

Recent News

Doc. Timkratif saurasanggabuana

Menyingkap Tabir Pinjol: Antara Jerat Konsumtif dan Perlindungan Hukum

Juni 3, 2025
INKONSTITUSIONALITAS BPI DANANTARA DAN DEMOKRATISASI BUMN

Sistem Pemerintahan Indonesia : Antara Idealisme Konstitusi Dan Realitas Politik

Juni 3, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
  • Puisi
  • Umum
  • Publikasi
  • Kirim Tulisan

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.