Senin, Juni 2, 2025
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suarasanggabuana
No Result
View All Result
Home Analisis

Cengkraman “Modal” : Lebak dan Refleksi Mengenai Investasi

Sanggabuana by Sanggabuana
Oktober 27, 2024
in Analisis
0
Cengkraman Modal dan Kelatahan-kelatahan Investasi : Lebak dan Refleksi Mengenai Investasi

Foto : Potret pertigaan Terminal Bayah, Tahun 2009, sebelum investasi (PT.Cemindo) merubah kontruksi ruang Bayah dan sekitarnya dengan masif

6
SHARES
113
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Telegram

Penulis : Ali Al-Fatih

Tak banyak yang menyinggung, bahwa, Penjajahan yang berlangsung di Indonesia dan belahan bumi lainnya, sebenarnya rangkaian agenda masuknya modal untuk memperbesar modal. Kendati, ditafsirkan pada berbagai asumsi, nyata-nyata babak awal penjajahan di Nusantara kala itu, dipelopori oleh VOC, sebuah perusahaan dagang asing. Kala itu, perang dibutuhkan sebab akses penguasaan terhadap sebuah Bangsa degan segala yang hidup di dalamnya, secara utuh, hanya dapat dicapai dengan cara kekerasan. Alasan dibalik semua itu, adalah “Modal” dan keberlangsungan bisnis penjajah.

Pada babak selanjutnya, setelah melalui peperangan demi peperangan, setelah bangsa-bangsa berubah dan terpecah-pecah menjadi Negara-negara, penguasaan terhadap suatu wilayah dapat dijalankan melalui regulasi. Melalui cara senyap dengan dalih investasi atau istilah lainnya. Modalnya berputar, penguasaannya berlangsung, tanpa harus saling membunuh secara langsung. “Kemerdekaan juga tidak membebaskan kebudayaan dari tegangan antara kebebasan berkreasi dan kepentingan politik maupun bisnis” (Karlina Supelli, 2013).

Tentu dalam soal investasi, penuh pro-kontra. Namun, hakikat dibalik investasi adalah “Modal”, yang proses akumulasinya menggilas kebudayaan, ekologi dan aspek sosial-ekologi lainnya. Sejak, sebelum kemerdekaan hingga hari ini, belum ada catatan mentereng mengenai masuknya “Modal” dengan penjajahan, investasi atau istilah lainnya. Belum ada pertukaran yang sepadan, apalagi adil, terutama di Indonesia. Kita tetap “… berhadapan dengan persekongkolan untuk memperebutkan apa saja yang bisa dijarah dari negeri ini” (Karlina Supelli, 2013).

Terlepas, dari hal-hal di atas, investasi, menjadi sebuah istilah yang mampu mereduksi makna kesejahteraan – pertumbuhan ekonomi, berpaling dari makna yang sesungguhnya. Seolah-olah, investasi adalah jalan satu-satunya untuk mewujudkan kesejahteraan, menjadi mantra yang sering dituturkan. Latah!

Refleksi Mengenai Investasi di Kabupaten Lebak

Investasi, awal dari penguasaan-penguasaan terhadap sumber-sumber kehidupan dan pembatasan-pembatasan yang berlangsung di dalamnya. Dia datang tidak kodrati, alami seperti hujan. Dia datang bersama “modus” yang digetok paksa kedalam isi kepala suatu masyarakat, melalui ruang-ruang akademik, media lainnya bahkan mitos-mitos. Seperti halnya, mitos “Kota Bungsu” yang hidup dalam masyarakat Lebak, ditunggangi berbagai agenda investasi tanpa ‘reaksi berarti’ dari masyarakat. Contoh, berdirinya PT. Cemindo di bibir pantai Bayah dan perusahaan tambang lainnya, Perumahan Citra Maja, dan investasi berbagai bidang lainnya.

Investasi-investasi yang berlangsung di Kabupaten Lebak, mengawali penguasaan-penguasaan terhadap lahan dan suber-suber kehidupan – sumber penghidupan yang berada di dalamnya. Seperti Tanah, Mata Air, Sungai, Laut dan Udara. Juga pada aspek lainnya, seperti ; bibir pantai tempat dimana dahulu menjadi tempat melihat senja tenggelam, suasana ketenangan dalam berkendara di jalan raya, lahan lapang yang dahulu tempat bocah-bocah bermain bola dan masih banyak yang lainnya. Investasi, tidak ada bedanya dengan “kolonialisme” dimasa lalu, bedanya hanya dari cara dan mekanisme yang berlangsung di dalamnya.

Hal di atas, selanjutnya, melahirkan ketimpangan, sejak dari ketimpangan kepemilikan sumber-sumber kehidupan (tanah dll), hingga ketimpangan terhadap hak terhadap akses sumber-sumber penghidupan (jalur sungai, jalur laut dll), dengan pembatasan atau dengan pencemaran. Sehingga, menyebabkan kemiskinan.

Foto : Potret Jembatan di Pulomanuk, Tahun 2000

Kemiskinan, umumnya, bukan disebabkan karena kurangnya sekolah-sekolah, pesantern-pesantren bahkan kurangnya pasilitas peribadatan (masjid-gereja). Dia lahir, akibat, hilangnya kepemilikan terhadap lahan dan sumber-sumber kehidupan lainnya. Juga, terputusnya akses terhadap sumber-sumber penghidupan, seperti yang dialami oleh penangkap Impun dan Nelayan di Selatan Lebak. Pun juga, kemiskinan tidak dapat diukur dari seberapa bagus jembatan penghubung antar Kampung.

Referens :

Karlina Supelli, 2013. “KEBUDAYAAN DAN KEGAGAPAN KITA”

“Parung” : Di Balik Lezatnya Impun
Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous
Impun vs Tambang Kuarsa : Sungai Cihara dan Kerusakannya
“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana
Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi
Batu Masigit dan Tutur Ajar Alam
Kampung, Sungai dan Laut : Khotib
Tags: bisniscommonsEkologiEkonomiinvestasikrisis ekologiruang hidupTransformasi Ekonomi
Previous Post

Kata Pakar : Mengakhiri Nasib Buruk Petani

Next Post

MASALAH MENDASAR KOPERASI INDONESIA BUKAN DIGITALISASI

Next Post
MASALAH MENDASAR KOPERASI INDONESIA BUKAN DIGITALISASI

MASALAH MENDASAR KOPERASI INDONESIA BUKAN DIGITALISASI

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pangauban Sanggabuana : Ruang Hidup Sanggabuana

“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana

Oktober 11, 2024
Festival Santri Lebak 2024

Festival Santri Lebak Tahun 2024 : Ada “Wali” di Tengah Santri dan TNI

Oktober 15, 2024
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

November 1, 2024
Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Karst Cibarani

Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Perbukitan Karst Cibarani

3
Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

2
Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

2
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

2
[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
Kelompok Warga Kampung Pemburu Babi Hutan

“Tim Ahok” : ‘Kelompok Pemburu Babi’

April 9, 2025
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025

Recent News

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
Kelompok Warga Kampung Pemburu Babi Hutan

“Tim Ahok” : ‘Kelompok Pemburu Babi’

April 9, 2025
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025

Follow Us

Browse by Category

  • Analisis
  • Artikel
  • Cerita
  • News
  • Opini
  • Publikasi
  • Repostase Kampung
  • Riset
  • Tadarus Buku
  • Uncategorized

Recent News

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
  • Puisi
  • Umum
  • Publikasi
  • Kirim Tulisan

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.