Selasa, September 9, 2025
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Doc. Dokumentasi Kegiatan Bimbel Gratis Mahasiswa KKM UNIBA di Desa Bojong Catang

    Gelar Kegiatan Bimbel Gratis, Mahasiswa KKM 66 UNIBA Ajak Weekend Anak – Anak Jadi Lebih Seru Dengan Belajar Sambil Bermain

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Doc. Dokumentasi Kegiatan Bimbel Gratis Mahasiswa KKM UNIBA di Desa Bojong Catang

    Gelar Kegiatan Bimbel Gratis, Mahasiswa KKM 66 UNIBA Ajak Weekend Anak – Anak Jadi Lebih Seru Dengan Belajar Sambil Bermain

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suarasanggabuana
No Result
View All Result
Home Opini

Halaman Rumah Indonesia : Mengenai Geopolitik dan Geoekonomi Indonesia

Sanggabuana by Sanggabuana
Oktober 7, 2024
in Opini
0
Halaman Rumah Indonesia : Geopolitik dan Geoekonomi Indonesia

(Potret Laut Selatan Lebak (Pelataran/Halaman Indonesia), dari Pantai Karangsongsong - Cihara)

4
SHARES
89
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Telegram

Mencintai kampung halaman dengan begitu mendalam, ialah memahami seluk-beluk letak geografisnya. Potensi serta ancaman bisa dideteksi sejak dini, dan mengurai setapak demi setapak catatan untuk masa depan.

Mengatakan cinta pada kampung halaman. Bisa juga ditarik ke yang lebih besar lagi, mencintai Tanah Air, Indonesia. Jika berkata ‘Aku Cinta Indonesia’ tapi tidak memahami letak dan kondisi geografisnya sama saja dengan bohong. Mengapa demikian? Karena tidak ada negara yang tidak punya tanah, untuk menjadi sebuah Negara tentu harus punya daratan atau lautan untuk dipijak. Oleh karena itu, penting untuk Kita semua memahami Indonesia dari sudut pandang geografis. Bisa dimulai dari pemahaman tentang Indonesia sebagai negara maritim.

Indonesia Negara Maritim, Bukan Sekadar Dongeng

Sewaktu kecil, sering Kita dengar lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”. Lirik lagu itu sejatinya menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah Negara maritim dan Negara kepulauan. Bukan sekadar dongeng yang terkandung dalam lagu anak-anak. Meski pulaunya terpisah-pisah dan diselingi perairan, Kita harus tetap memiliki kesadaran bahwa laut bukanlah pemisah, justru penghubung.

Seperti yang dikatakan Bung Karno, bahwa Indonesia merupakan negara lautan untaian kepulauan. Indonesia sebagai negara maritim merupakan kesadaran yang objektif dan sejalan dengan suasana geografis Indonesia itu sendiri. Seperti kita ketahui, bahwa lautan Indonesia lebih luas dari daratannya. Itu sebabnya, kesadaran tentang negara maritim harus mengendap dan mewujud dalam tindakan.

Indonesa memiliki perbatasan maritim dengan sepuluh negara, dengan India (Landas Kontinen), Thailand (Landas Kontinen), Singapura (sebagian wilayah Laut), Malaysia (sebagian wilayah laut, Landas Kontinen, Vietnam (Landas Kontinen), Pilipina (ZEE), Palau (ZEE, Landas Kontinen), Papua Nugini (ZEE, Landas Kontinen), Timor Leste (Laut Wilayah, ZEE, Landas Kontinen), dan Australia (ZEE, Landas Kontinen).

Pada tahun 1996, Indonesia mengusulkan penetapan alur-alur laut kepulauan Indonesia ke International Maritim Organization (IMO). Hal ini dilakukan salah satunya untuk menjaga kesatuan Indonesia yang bergugus pulau-pulau, sebagai kesatuan geografis, ekonomi, juga politik. Lalu, pada Mei 1998 International Maritim Organization (IMO) menyetujui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Dengan disetujuinya alur tersebut, Indonesia merupakan negara maritim pertama yang menetapkan alur laut kepulauan sesuai Pasal 53 Konvensi Hukum Laut 1982 di perairan kepulauannya.

Potensi Geoekonomi dan Geopolitik Indonesia

Setelah memahami bahwa Indonesia adalah negara maritim, selanjutnya kita harus mengetahui segala potensi yang ada di Indonesia, baik itu dari segi ekonomi maupun politik. Munculnya potensi-potensi yang terjadi sudah pasti tidak akan terlepas dari kondisi geografisnya, maka muncul istilah geoekonomi dan geopolitik. Lebih jelasnya, mari simak pemaparan di bawah ini.

Sebagai negara kepulauan, tentunya Indonesia akan menghadapi situasi yang datang dari segala arah. Terlebih, akses masuk ke Indonesia masih sulit dikendalikan karena wilayahnya banyak memiliki pulau-pulau kecil terluar Indonesia yang berbatasan dengan wilayah negara lain. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga Indonesia juga harus dengan menjangkau pulau terluarnya. Jangan sampai melakukan sentralisasi pada satu titik saja, karena pulau terluar itu juga sejatinya masih bagian dari Indonesia.

Dari segi ekonomi, Indonesia mempunyai tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Ketiganya memiliki fungsi pelayaran internasional. Sebab alur laut Indonesia bersinggungan dengan dua samudera terbesar, yakni Hindia dan Pasifik. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi jalur dagang laut di Indonesia. Hilir mudik perdagangan internasional akan mempengaruhi situasi Geo-Ekonomi Indonesia, dengan begitu sebagai masyarakat maritim, kiranya penting untuk memahami persoalan ini. Agar bisa menentukan langkah yang cocok untuk Indonesia dalam hal perdagangan internasional.

Tidak berhenti sampai di situasi geoekonomi, ancaman pada pertahanan Indonesia juga siap datang kapan saja. Misalnya, pada Desember 2019 Indonesia dihebohkan dengan kapal Cina yang ‘bandel’ di perairan Natuna. Cina dan Indonesia sama-sama mengakui bahwa wilayah tersebut merupakan perairan milik mereka. Oleh karena itu, ketegangan pun terjadi ketika Indonesia berusaha mengusir Kapal Cina tersebut tapi malah tidak didengar oleh awak kapalnya. Ketika dihadapkan oleh kasus seperti itu, Indonesia harus memperhatikan betul geopolitiknya supaya tidak menghancurkan hubungan diplomasi dengan Cina atau Negara lain.

Dari pemaparan di atas, tak dapat diragukan lagi bahwa untuk mencintai Indonesia Kita harus memahami secara paripurna letak dan kondisi geografisnya. Supaya Bumi Pertiwi ini bisa terus ada dan sejahtera sampai selama-lamanya.

Penulis : Try Adhi Bangsawan

Referensi:

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/162412069/indonesia-sebagai-negara-maritim-apa-maksudnya?page=all

Jurnal Hukum dan pembangunan “ Penetapan alur-alur laut kepulauan menurut konvensi hukum laut 1982” Luh Putu Sadini, 2008.

Tags: BantenCiharaGeoekonomiGeopolitikIndonesia
Previous Post

Mahasiswa Uniba (Kelompok 06) Terangi Kelurahan Sukajaya

Next Post

GUNUNG MANDALA WANGI, IMPLEMENTASI KE-MANDALA-AN

Next Post
Peta Kontur Pegunungan Mandala Wangi

GUNUNG MANDALA WANGI, IMPLEMENTASI KE-MANDALA-AN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pangauban Sanggabuana : Ruang Hidup Sanggabuana

“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana

Oktober 11, 2024
Festival Santri Lebak 2024

Festival Santri Lebak Tahun 2024 : Ada “Wali” di Tengah Santri dan TNI

Oktober 15, 2024
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

November 1, 2024
“Etika” : Ekologi Vs Sosial Ekonomi (Lebak)

“Etika” : Ekologi Vs Sosial Ekonomi (Lebak)

0
Halaman Rumah Indonesia : Geopolitik dan Geoekonomi Indonesia

Halaman Rumah Indonesia : Mengenai Geopolitik dan Geoekonomi Indonesia

0
(Giat pemasangan lampu, untuk penerangan dibeberapa titik jalan utama Kelurahan Sukajaya)

Mahasiswa Uniba (Kelompok 06) Terangi Kelurahan Sukajaya

0
Peta Kontur Pegunungan Mandala Wangi

GUNUNG MANDALA WANGI, IMPLEMENTASI KE-MANDALA-AN

0
Doc. Tim Kreatif Suarasanggabuana

Hirup Pikuk Menjelang Merdeka: Refleksi Sejarah bagi Generasi Muda

Agustus 17, 2025
KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

Agustus 15, 2025
KKM 65 Uniba Sosialisasikan Pemanfaatan Eco-Enzyme

KKM 65 Uniba Sosialisasikan Pemanfaatan Eco-Enzyme

Agustus 15, 2025
Dok. Istimewa

KKM 65 UNIBA Adakan Layanan Sosial Pendaftaran KWH Listrik untuk Warga Pra-Sejahtera di Desa Mekarsari

Agustus 15, 2025

Recent News

Doc. Tim Kreatif Suarasanggabuana

Hirup Pikuk Menjelang Merdeka: Refleksi Sejarah bagi Generasi Muda

Agustus 17, 2025
KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

Agustus 15, 2025
KKM 65 Uniba Sosialisasikan Pemanfaatan Eco-Enzyme

KKM 65 Uniba Sosialisasikan Pemanfaatan Eco-Enzyme

Agustus 15, 2025
Dok. Istimewa

KKM 65 UNIBA Adakan Layanan Sosial Pendaftaran KWH Listrik untuk Warga Pra-Sejahtera di Desa Mekarsari

Agustus 15, 2025

Follow Us

Browse by Category

  • Analisis
  • Artikel
  • Cerita
  • KKM UNIBA
  • News
  • Opini
  • Publikasi
  • Repostase Kampung
  • Riset
  • Tadarus Buku
  • Uncategorized

Recent News

Doc. Tim Kreatif Suarasanggabuana

Hirup Pikuk Menjelang Merdeka: Refleksi Sejarah bagi Generasi Muda

Agustus 17, 2025
KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

KKM 65 Uniba Edukasi Menyikat Gigi yang Benar di PAUD Nur Hidayah

Agustus 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
  • Puisi
  • Umum
  • Publikasi
  • Kirim Tulisan

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.