Penulis : Ali Al-Fatih (Sebuah asumsi)
Sudah sejak lama, tidurku terganggu oleh berbagai hal yang timbul-tenggelam, silang-siur, tubruk-menubruk, kait-kelindan, dalam isi kepala. Sampai akhirnya, kegusaran itu, membawaku ke hadapan Laptop pinjaman dari istriku (Jum’at, 04/04/2025. Jam 02:22).
Aku, beranggapan bahwa seseorang dapat membangun filosofinya sendiri, dalam segala hal dan berbagai hal. Terlebih, bagiku semua yang berasal dari sumber selain hasil perenungan adalah sesuatu yang tidak otentik, termasuk buku sekalipun. Bagiku, itu merupakan karya orang lain, belum tentu relevan, dan tentu gampang ditebak oleh orang lain yang telah membacanya.
Sudah sejak lama sekali, kita terjebak oleh filosofi-filosofi “Gerakan” dari berbagai Idiologi, sejak idiologi kiri, kanan, tengah, hingga yang mentok-mentok, kiri mentok, kanan mentok dan tengah mandek. Aktivis yang kiri-kirian hingga yang mentok, aku perhatikan hanya mengulang isi bacaan, begitu juga aktivis kanan mentok dan tengah mandek. Kalau mau jujur, keberhasilan mereka itu, bukan dari bacaannya, tetapi dari sisi teknis harian. Seperti : bagai mana cara membangun komunikasi rutin dengan cara menelpon seminggu sekali, menelpon orang-perorang dari setiap anggota rombongan/organisasi. Hal semacam itu, kan sudah diajarkan oleh orang tua kandung sejak kecil, jauh sebelum mengenal kerumitan idiologi. Sekalipun dibahas dalam sebuah idiologi, hanya disinggung saja (komunikasi) tidak diurai sampai pada hal perintilan.
Menurut gangguan dalam tidurku, “Gerakan” itu sederhana. Tak perlu menyanjung sebuah idiologi berlebih, dan tak perlu menganggap orang lain yang tidak membaca buku sebuah idiologi bodoh dalam memahami gerakan. Menurut, fikiran yang mengganggu tidurku tadi : “Gerakan” itu seperti Harokat dalam sebuah kalimah Bahasa Arab dan hukum membacanya. Kadang dia naik, kadan dia turun. Kadang dia terkait, kadang dia berjeda. Kadang dia Jelas, kadang dia samar. Kadang dia mesti dipantulkan, kadang dia mesti dijeda.
Hubungan vertikal dan horozontal digambarkan oleh tanda baca “Fatah” dan “Kasroh”. hubungan kait kelindan, digambarkan oleh tanda “Sukun” dan “Domah”. Kejelasan “Gerakan” digambarkan oleh hukum baca “Idzhar” dan menyamarkan “Gerakan” digambarkan oleh hukum baca “Ikhfa”. Memantulkan “Gerakan” digambarkan dengan hukum baca “Iqlab”, dan melakukan jeda “Gerakan” digambarkan oleh tanda “Saktah”.
Hal di atas, bukan sesuatu yang penting. Para ulama ahli qur’an, malah lebih dalam, membahas hubungan Vertikal dan Horizontal Al-qur’an! Tulisan ini dimaksudkan, untuk mendokumentasikan penyakit insomnia akibat ada segala sesuatu yang terus bergerak di dalam isi kepala.
Terakhir: Dalam Bahasa Arab, kata “Harokat/Harokah” artinya adalah “Gerakan”.
Waalaikumussalam Wr. Wb
Cihara, 04/04/2025