Minggu, Juni 1, 2025
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
    • Analisis
  • Puisi
  • Umum
    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

    Perbandingan Konsep Negara menurut Ilmuwan Barat versus Ilmuwan Muslim : Thomas Hobbes versus Ibnu Khaldun

  • Publikasi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suarasanggabuana
No Result
View All Result
Home Artikel

“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana

Sanggabuana by Sanggabuana
Oktober 11, 2024
in Artikel
0
Pangauban Sanggabuana : Ruang Hidup Sanggabuana

Doc. highlandadventure.co.id: Potret Bentang Alam Pegunungan Halimun/Sanggabuana

16
SHARES
328
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Telegram

Narasi – Artikel :

“Pangauban Sanggabuana” – istilah yang berasal dari salah satu gunung tertinggi dalam jajaran pegunungan Halimun, Gunung Sanggabuana (1918 mdpl). “Pangauban” – ngauban sendiri, memiliki beberapa makna, antara lain; meliputi, menaungi, menemani hingga melindungi, yang bisa diartikan “Ruang”. “Pangauban” dan “Ruang”, memiliki kedekatan makna.

Konteks

Seluruh wilayah dalam jangkauan urat-urat Gunung Halimun/Sanggabuana, disebut sebagai “Pangauban Sanggabuana”. Diantaranya, bentangan urat Gunung Kendeng, yang membentang sejak Pegunungan Halimun/Sanggabuna hingga ujung paling barat Pulau Jawa (Jungkulan/Ujung Kulon), sebagai gambaran masyarakat setempat mengenai “Pangauban Sanggabuana” (INKUIRI NASIONAL KOMNAS HAM, 2016).

Pada masa Kolonial Belanda, wilayah ini umumnya dianggap sebagai hutan belantara. Bagi masyarakat di sisi yang lain, wilayah ini, disebut “Pangauban Sanggabuana” oleh Komunitas Kasepuhan Banten Kidul. Jauh sebelumnya, masyarakat sunda (dalam catatan: masa Kerajaan Sunda – periode Rakyan/Rakean) menjadikan wilayah ini sebagai wilayah mandala atau tempat yang disucikan. Dimana, pada wilayah-wilayah tertentu dijadikan pusat kegiatan keagamaan, tempat tinggal para wiku.

Dari seluruh rentang zaman yang amat panjang, “Pangauban Sanggabuana” merupakan wilayah sakral, tempat yang amat penting bagi masyarakat yang terpaut atas keberadaannya, dari masa ke masa. “Bagi banyak masyarakat adat di Indonesia, hutan bukan sekadar sumber mata pencaharian. Hutan terutama adalah acuan bagi rasa merasa akan kosmos, sejarah muasal, tata hukum, dan tunjuk ajar perilaku” (Karlina Supelli, 2013). Begitu pula dengan “Pangauban Sanggabuana”, sejarah panjang, menjadikannya (dapat dinyatakan) sebagai “Ruang Hidup Sanggabuana”, meliputi wilayah urat-urat gunung Halimun/Sanggabuana dan aspek lainnya (seperti ekologi: sungai dll), yang tehubung – bersumber – terdapat dari dan dalam wilayah ini.

(Doc. Sanggabuana. Peta Citra Satelit : Ruang Hidup Sanggabuana)

Ruang Hidup Sanggabuana, adalah wilayah yang sangat penting pada wilayah Barat Pulau Jawa. Didalamnya terdapat ruang-ruang kunci yang saling terkait : Sanghiyang Sirah di ujung Barat, Baduy pada bagian Tengah dan Kasepuhan-kasepuhan Banten Kidul disekeliling Pegunungan Halimun/Sanggabuana. Pengelolaan ruang, umumnya dilakukan atas dasar dua hal, larangan dan bukaan, dengan beragam istilah lokal, seperti: Tutupan, Titipan dan Garapan, serta Dungus, Leuweung Kolot, Titisar dan lainnya. Hal-hal tersebut, dengan ragam aspek yang berlangsung di dalamnya, disederhanakan kedalam istilah pikukuh.

Dalam mengelola ruang hidup bersama, komunitas-komunitas terkait (Komunitas Masyarakat Adat Banten Kidul, termasuk Masyarakat Baduy dan Komunitas disekitar Sanghiyang Sirah), memiliki kewenangan masing-masing. “Misalnya saja, kewenangan menjaga dan memeriksa kondisi leuweung (hutan) Gunung Halimun (Sanggabuana) diserahkan kepada tiga kasepuhan, yaitu Kasepuhan Urug, Citorek, dan Ciptagelar (sekarang Gelaralam). Kasepuhan Citorek, misalnya bertugas sebagai ciri keamanan pangan; Kasepuhan Ciptagelar “nu ngagelarkeun” atau bertugas mempromosikan Kasepuhan kepada publik; Kasepuhan Cisungsang-Cisitu disebut gurucucuk pangutas jalan atau bertugas sebagai perintis yang membukakan kampung; Kasepuhan Cibedug, Karang, Cirompang, Pasir Eurih, Jambrut, Garung, Karang Combong merupakan Sempalan yang bertugas sebagai akar kasepuhan atau penjaga kebradaan kasepuhan di lapian bagian bawah” (INKUIRI NASIONAL KOMNAS HAM, 2016). Selain itu, komunitas masyarakat kasepuhan terkait, selalu melakukan pertemuan-pertemuan untuk membahas berbagai hal yang berlangsung di wilayah masing-masing (pernah berjalan secara terbuka, awal 2000 an ke belakang : bukan seperti pertemuan SABAKI saat ini).

***

Penulis : Ali Al-Fatih

Referensi :

(2016). INKUIRI NASIONAL KOMNAS HAM HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT ATAS WILAYAHNYA DI KAWASAN HUTAN, KONFLIK AGRARIA MASYARAKAT HUKUM ADAT ATAS WILAYAHNYA DI KAWASAN HUTAN – Sumatra-Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Maluku-Bali-Nusa Tenggara-Papua

Karlina Supeli, 2013. Kebudayaan dan Kegagapan Kita. Orasi Kebangsaan – Taman Ismail Marzuki

Tags: AdatAliansi AdatcommonsGelar AlamGunung Halimun SalakGunung SanggabuanaKasepuhan Banten KidulKomunitas Adat Banten Kidulruang hidup
Previous Post

Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Perbukitan Karst Cibarani

Next Post

Gardu/Pos Ronda : Dari Ruang Produksi Wacana Warga – Sepi Pengunjung

Next Post
Gardu/Pos Ronda : Dari Ruang Produksi Wacana - Sepi Pengunjung

Gardu/Pos Ronda : Dari Ruang Produksi Wacana Warga – Sepi Pengunjung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pangauban Sanggabuana : Ruang Hidup Sanggabuana

“Pangauban Sanggabuana” : Ruang Hidup Sanggabuana

Oktober 11, 2024
Festival Santri Lebak 2024

Festival Santri Lebak Tahun 2024 : Ada “Wali” di Tengah Santri dan TNI

Oktober 15, 2024
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

November 1, 2024
Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Karst Cibarani

Pentingnya Perbukitan Karst di Cirinten : Perbukitan Karst Cibarani

3
Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

Kampung, Sungai dan Laut : Khotib

2
Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

Mitos Impun : Ikan Gobi Amphidromous

2
Foto - KTLV Leiden University Liberaries (digitalcollections.universiteitleiden.nl) : Inheemse zeilboten bij Laboehan aan de Westkust van Bantam, Th.1872 (Perahu layar pribumi di Labuan di Pantai Barat Banten, Tahun 1872)

Keruntuhan dan Luruh Luluhnya Laut Ku : Banten dan Sebuah Album, 1872 – 1937 Masehi

2
[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
Kelompok Warga Kampung Pemburu Babi Hutan

“Tim Ahok” : ‘Kelompok Pemburu Babi’

April 9, 2025
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025

Recent News

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
Kelompok Warga Kampung Pemburu Babi Hutan

“Tim Ahok” : ‘Kelompok Pemburu Babi’

April 9, 2025
Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan

Catatan Album Kegiatan : Syawalan Gen-Z Cilangkahan (Pegiat Muda Cilangkahan)

April 11, 2025

Follow Us

Browse by Category

  • Analisis
  • Artikel
  • Cerita
  • News
  • Opini
  • Publikasi
  • Repostase Kampung
  • Riset
  • Tadarus Buku
  • Uncategorized

Recent News

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

[Orasi Ilmiah] Trans-Nasionalisasi Gerakan Sosial, Institusionalisasi Hak Petani Dan Kontra-Hegemoni Global

Mei 22, 2025
Kejadian banjir di Kecamatan Cibeber, Kab. Lebak.

Kerusakan Lingkungan & Pilkada

April 19, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Narasi
    • Artikel
    • Opini
  • Puisi
  • Umum
  • Publikasi
  • Kirim Tulisan

© 2024 Suarasanggabuana - All Rights Reserved.