(Orang Cibarani dan Karst disekelilingnya, berkait kelindan sudah sejak lama, dalam rentang waktu yang sangat panjang. Mengahsilkan berbagai hal berharga, dalam sejarah hidup Orang Cibarani)
Mukaddimah
Perbukitan di Daerah Cirinten Lebak, disusun oleh sebaran batugamping atau batu kapur. Membentuk suatu morfologi khas, yang dikenal sebagai bentang alam karst – Perbukitan Karst. Tepatnya, di daerah Cibarani dan sekitarnya. Fenomena karst yang dijumpai antara lain; gua, ornamen gua, jaringan sungai bawah tanah, serta bukit-bukit karst. Permukaan karst, pada bukit-bukit ini, secara fisik memperlihatkan kondisi gersang. Namun, pada bagian bawah permukaan, terdapat sumber air yang melimpah. Sebagai suplai Air, bagi Kampung-kamupung sekitar di dataran rendah, untuk kebutuhan harian, khususnya pertanian.
Keadaan Geologi Karst Cibarani dan Ulasan Singkat Hidrogeologi Karst
Karst Cirinteun ini umumnya tersebar di sekitar Daerah Cibarani, Cipicung, Sareweh, Cisaat Hingga Cipicung. Berada pada ketinggian 450 – 570 mdpl, dengan kemiringan lereng 4º – 35º. Batuan penyusun pada perbukitan karst ini berupa batugamping atau batu kapur Formasi Sareweh yang berumur Miosen Awal – Tengah atau ± 16 juta tahun yang terbentuk dan di endapkan pada lingkungan laut dangkal pada kedalaman 20 – 100 meter. Pada bagian permukaan (eksokarst) memperlihatkan unsur – unsur karst berupa bukit karst seperti conical hill, sinusoidal hill, table hill, kemudian matair permanen, ponor dan dolina. Pada bagian permukaan (eksokarst) memang memperlihatkan kenampakan kering merana, yang ditumbuhi ilalang dengan solum tanah yang relatif tipis. Namun, dibeberapa tempat ditumbuhi vegetasi yang tinggi. Akan tetapi, pada bagian bawah permukaan (endokarst), menyuguhkan keindahan yang luar biasa. Seperti gua cinangka dan jaringan sungai bawah tanah nya, gua tomo, gua pamondokan, gua kolak, gua cireunghas, gua jaed, gua picung, gua heas serta ornament gua dan biota gua yang mempesona.
“Bagian dalam (Perbukitan Karst) yang berbentuk lubang – kadang seperti parit yang membentuk jaringan sungai bawah tanah – kadang cekungan seperti mangkok-mangkok atau bejana-bejana, berfungsi sebagai penampung air – wadah bagi air yang masuk kedalamnya. Selain itu, umumnya batuan gamping terbentuk di atas batuan lempung yang kurang dapat meloloskan air (penahan air). Kondisi ini, menyebabkan akumulasi air tanah dibawah perbukitan karst (pada cekungan airtanah perbukitan karst), di atas lapisan batulempung. Batu Gamping dan Lapisan batuan lempung, dua hal yang tidak dapat terpisah dalam tata air perbukitan karst. Anda, mungkin sering mendengar istilah lempung karbonatan. Batuan jenis lempung, yang hampir selalu berada di bawah lapisan gamping – salah satu batuan kontak yang umumnya berada di bawah perbukitan karst. Kecuali, dalam kondisi tertentu. …”
“Batu gamping dalam tata air suatu wilayah, memeiliki fungsi sebagai batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air, media yang paling baik untuk menahan dan memasukan air kedalam permukaan bumi.”
Karst dan Industri Semen : Sebagai Bahan Refleksi Orang Cibarani dan Sekitarnya
Perbukitan karst merupakan aspek penting dalam kehiduap bahkan ilmu pengetahuan (study kebumian). Karst, memiliki fungsi (hidrogeologi – hidrologi) pengatur alami tata air yang sangat penting dalam mendukung keberlangsungan makhluk hidup.
Disisi lain, batugamping penyusun karst, sebagai komoditas bahan baku industri, khususnya semen, keberadaannya kian terancam. Industri semen di Indonesia yang makin merajalela, menjadi penghancur perbukitan-perbukitan karst Indonesia, hampir di seluruh kepulauan. Menghasilkan kerugian yang mendalam pada aspek Ekologi, Sosial dan Ekonomi.
Orang Cibarani dan Karst disekelilingnya, berkait kelindan sudah sejak lama, berlangsung dalam rentang waktu yang sangat panjang. Mengahsilkan berbagai hal berharga, dalam sejarah hidup Orang Cibarani. Atas dasar hal-hal yang telah disinggung di atas, sangat penting bagi Orang Cibarani, belajar dari pengalam-pengalaman hidup komunitas masyarakat lainnya, yang kehidupannya dirampas oleh Industri Semen. Seperti yang dialami oleh Orang-orang Samin, di tengah Pulau Jawa. Atau Orang Bayah dan sekitarnya, yang hidupnya kini dirampas oleh Industri Semen, PT. Cemindo Gemilang.
Penulis : Abu Ataf
Editor : Ali Al-Fatih
Referensi :
Sanggabuana Institute, 2024. “FAKTA BUMI” : Bagian-bagian Penting Dalam Bumi
Mantaap abangda
Tingkatkan informasi penting tentang alam kandep
terimakasih. semoga tulisan-tulisan kami dapat membantu dan bermanfaat. aamiin