Sungai Cimandiri merupakan, Sungai yang mengalir dari ‘satuan ruang’ (merupakan ruang kunci) ruang hidup sanggabuana, Gn.Kulantung.
Mukaddimah
Sungai Cimandiri (S.Cimandiri), bersumber dari wilayah Gn.Kulantung – Kampung Cisaat. Merupakan wilayah penting dalam ruang hidup sanggabuana. Terlebih, wilayah Kulantung – Gn.Kulantung merupakan basis material dari pengetahuan kelautan. Menjadi, tuntunan para nelayan ketika menangkap ikan di Laut. Hal ini, tergambar dari beberapa Nelayan Selatan Lebak, yang pada saat-saat tertentu berkunjung (jiyarah) ke Gn.Kulantung. Seperti yang dilakukan beberapa Nelayan Binuangeun (Wanasalam), pada pertengahan tahun 2024.
Mengulas S.Cimandiri menjadi penting, karena dapat dijadikan sebagai alat diteksi kondisi wilayah hulu, Gn.Kulantung dan sekitarnya! Sebab, belakangan ini, pada bagian lahunan (kaki) Gn.Kulantung, berlangsung penggalian oleh beberapa warga sekitar untuk menambang emas. Bersamaan dengan itu, muncul tuturan (penolakan) dari sebagian kecil warga Kampung disekitar Gn.Kulantung.
Selain hal di atas, tahun 2022 – awl tahun 2024, Perusahaan Tambang Pasir Kuarsa, sempat beroprasi, pada wilayah hilir DAS Cimandiri. Dalam hal ini, Kondisi S.Cimandiri, diharapkan agar menjadi jalan refleksi untuk warga di Selatan Lebak, yang har-hari ini, disekitar kampungnya berdiri – beroprasi Perusahaan Tambang Pasir Kuarsa. Seperti di wilayah Panyaungan – bagian hilir DAS Cipanyaungan – Cihara dan di sekitar Kampung Lamecopong, Karangkamulyan – Cihara.
Kondisi Geologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri

Peta Geologi Daerah Cimandiri dan Sekitarnya (Sumber: Peta Geologi Lembar Leuwidamar)
Secara umum Sungai Cimandiri dapat dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut :
Wilayah Hulu
Wilayah hulu sunga cimandiri secara geologi di dominasi oleh batuan vulkanik Formasi Cikotok yang terdiri dari batuan breksi gunungapi, lava dan batuan terubah. Kemudian, batuan intrusive berupa Dasit. wilayah hulu sungai cimandiri tersebut meliputi wilayah Desa Cibarengkok, Mekarsari dan Cimandiri bagian utara.
Wilayah Tengah
Wilayah tengah sunga cimandiri secara geologi di dominasi oleh batuan sedimen Formasi Cijengkol yang terdiri dari Batugamping, Napal, Batulempung, Batupasir dan Batubara. wilayah hulu sungai cimandiri tersebut meliputi wilayah Desa Mekarsari dan Cimandiri.
Wilayah Hilir
Wilayah Hilir Sungai Cimandiri meliputi Desa Panyaungan dan Desa Siturgen secara geologi di dominasi oleh batuan sedimen Formasi Bayah yang terdiri dari Batupasir Kuarsa, Konglomerat, Batulempung dan Batubara.
DAS Cimandiri mulai dari hulu sampai hilir memiliki karakteristik geologi yang berbeda – beda, manifestasi kondisi gelologi tersebut yaitu kehadiran batuan yang beragam. Batuan – batuan tersebut jika berdasarkan kelayakan ekonomi dinyatakan layak akan berlanjut kepada pengusahaan wilayah seperti menjadi wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) atau pengusahaan bentuk lain.
Ulasan Singkat Hidrogeologi Sungai Cimandiri : Wilayah Hulu dan Wilayah Penunjang

Peta Geologi Daerah Cimandiri dan Sekitarnya (Sumber: Peta Geologi Lembar Leuwidamar)
Wilayah hulu Sungai Cimandiri, disusun oleh endapan vulkanik sebagai akifer, yang penyebaranya meliputi wlayah Mekarsari, Cimandiri dan lebih dominan di Cibarengkok. Menindih, lapisan batuan impermeable (batuan penahan air) yaitu lapisan batulempung. Terdapat endapan batugamping yang tidak terlalu luas, dan terobosan intrusi Dasit yang membentuk Gn.Kulantung. Wilayah Cibarengkok dan sekitarnya, merupakan wilayah penunjang Hulu Sungai Cimandiri. kondisi wilayah Cibarengkok sangat berpengaruh. Dimana, sebaran endapan vulkanik sebagai lapisan akifer lebih dominan di Cibarengkok.
Mataair hulu sungai Cimandiri, muncul pada kontak endapan vulkanik (Formasi Cikotok yang terdiri dari batuan breksi gunungapi, lava dan batuan terubah) dan lapisan batulempung (mataair kontak/Contact springs). Selain itu, adanya intrusi Gn.Kulantung dan endapan gamping merupakan wilayah tangkapan air permukaan yang mempengaruhi keberlangsungan sumber mataair pada wilayah hulu sungai.
Pada aspek sosial, wilayah hulu dan wilayah penunjang Sungai Cimandiri dihubungkan oleh sakralitas Gn.Kulantung. Suatu kepercayaan, yang secara tidak langsung menuntun pada perlindungan ruang – perlindungan Hulu Sungai Cimandiri. Hari ini, ikatannya terus diperlemah oleh moda ekonomi keruk, tambang emas warga dan lainnya.
Pendangkalan Pada DAS Cimandiri
DAS Cimandiri merupakan salah satu DAS yang berda di wilayah Selatan Kabupaten Lebak tepatnya meliputi Desa Siturgen, Panyaungan, Mekarsari, Cimandiri dan Desa Cibarengkok Kecamatan Panggarangan dan Cihara, DAS Cimadiri mengalami beberapa masalah belakngan ini selain permasalahan banjir juga pendangkalan sungai.
Sungai Cimandiri mengalami pendangkalan sungai yang cukup serius terutama semenjak beberapa tahun terakhir. Penyebab pendangkalan sungai bisa dipengaruhi beberapa penyebab seperti penggunaan lahan yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan laju erosi semakin tinggi mengakibatkan tingkat sedimentasi menjadi tidak terkendali maka terjadilah pendangkalan.
Permasalahan di wilayah hilir sungai cimandiri saat itu yaitu air keruh hingga pendangkalan, sebetulnya kedua permasalahn tersebut memiliki keterkaitan. Pendangkalan sungai turunan dari akibat keruhnya air sungai yang membawa material sedimen. Pertanyaanya darimana sumber keruhnya air yang masuk ke badan sungai cimandiri ? perlu kita cek penggunaan lahannya di sekitar DAS. Memeriksa penyebab-penyebab perubahan bentang alam sejak hulu hingga hilir.

Wilayah Konsesi Pertambangan Sungai Cimandiri dan sekitarnya (Sumber : https://momi.minerba.esdm.go.id)
Berdasarkan data diatas wilayah pertambangan yang ada di sekitar Sungai Cimandiri Khususnya diwilayah Hulu – Tengah Sungai Cimandiri yaitu PT. Triutama Catur Indonesia (Komoditas Batugamping) Tahap Kegiatan Operasi Produksi dengan Luas 814 Ha, PT. Triutama Panca Indonesia (Komoditas Batugamping) Tahap Kegiatan Operasi Produksi dengan Luas 974 Ha, Sedangkan di wilayah tengah hingga hilir terdapat konsesi tambang yaitu PT. Silika Multi Guna (Komoditas pasir kuarsa) Tahap Kegiatan Pencadangan dengan Luas 36.84 Ha, PT. Silika Multi Guna (Komoditas pasir kuarsa) Tahap Kegiatan Eksplorasi dengan Luas 27.20 Ha, PT. Adnis Global Mandiri (Komoditas pasir kuarsa) Tahap Kegiatan Operasi Produksi dengan Luas 5 Ha, dan PT. Cileles Lebak Arum (Komoditas pasir kuarsa) Tahap Kegiatan Pencadangan dengan Luas 28.74 Ha.
Aktivitas pertambangan tersebut di atas, berpotensi untuk menurunkan kualitas termasuk pendangkalan Sungai Cimandiri mulai dari hulu hingga hilir apabila semuanya telah beroprasi.
Penulis : Abu Ataf
Editor : Ali Al-Fatih
Referensi :
Asikin, S. Terbitan: (1992); Peta geologi lembar Leuwidamar